Minggu, 29 September 2019

Sebuah Catatan Kecil dari Cerita yang Panjang #2 Bersyukur

Hai! Apa kabar, teman-teman? 
Kabarku? Aku selalu merasa baik :) 

Ya, sekalipun kini aku mendapat predikat baru sebagai "mahasiswa legend". ha ha ha
welcome to semester 11 (talking to myself) 

**but, it's okay, Kiki.. setidaknya kamu terus berproses. 
(Oiya, update terkini mengenai skripsh*t, saya baru saja menyelesaikan analisis 7/10. gotta be reach next part: conclussion... yeaaaay...)


[Selalu Bersyukur]

Ada banyak hal yang terjadi dalam rentang Agustus-September ini. Kedengarannya mungkin memang tidak begitu baik:
ibu sakit. Tapi ku akui, itu bukan hal utama yang menyebabkan skripsiku molor. ya, salahku pribadi sih intinya. Anyway, melihat ibu sakit itu menyedihkan, somehow masih ada hikmah yang bisa saya ambil dan selalu menemukan rasa syukur itu. Setidaknya beliau masih bisa kembali beraktivitas dengan baik meski tidak sebaik yang sebelumnya.
Ah, kemarin bahkan ia ditelpon teman seangkatannya yang tertimpa musibah yang kurang-lebih sama, tapi temannya itu bahkan tidak seberuntung kami. Uniknya, dialah yang lebih dulu menyemangati ibu. Alhamdulillah, sekali lagi kami mengucapkan syukur atas kebaikan Allah menguatkan kami lewat teman ibu itu. 

[How to make yourself better than yesterday?]

Ya, tidak berkuliah, tidak diperkenankan pula untuk bekerja sebelum skripsh*t selesai adalah masa-masa yang tidak begitu menguntungkan untuk otak. Tentu aku takut kalau dibiarkan terlalu lama otak ini bisa membeku dengan sendirinya. That's why saya mencoba memperkaya isi otak dengan cara yang paling ringan: MEMBACA. Serius, setiap hari aku selalu membaca, entah itu buku (oh ya, untungnya masih punya beberapa stok yang belum dibaca), novel, berita, bahkan status orang. 
ha ha ha.. status orang? well, itu adalah bobot terendah dalam faedah membaca, tapi minimal dalam sehari setidaknya saya harus membaca 5-10 artikel berita agar tau bagaimana perkembangan dunia saat ini. 

Berita online adalah sarana terbaik untuk mahasiswa legend dan pengangguran seperti saya sekarang ini. Gratis tapi tetap punya nilai. oh ya, tentu.... banyak iklannya! 

Beberapa platform berita online yang menarik dan cukup berimbang (bagi saya, dan saya suka membacanya) adalah Kumparan, BBCJakarta PostNational Geographic Indonesia, DI's Way (tulisan Pak Dahlan Iskan yang membuka mata terhadap banyak kemajuan di dunia) dan Good News From Indonesia (GNFI). GNFI ini penting, meskipun masih relatif anak baru dan postingan berita dalam seharinya belum terlalu banyak (seperti kumparan misalnya), tapi setidaknya GNFI membuat kita bisa bernafas lebih baik lah... iya dong, kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja ini membuat nafas kita sedikit tersengal-sengal. Duh, jadi teringat saudara-saudara kita di Riau, Sumatera dan Kalimantan yang sedang terkepung asap. :( 

Semoga teman-teman selalu dalam lindungan Allah dan jangan patah semangat! 
Inna ma'al-'usri yusraa... sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. inshaa Allah

okay, rasanya cukup sampai di sini catatan kecilnya, intinya inshaa Allah kita tetap punya celah untuk menemukan rasa syukur itu. semakin kita bersyukur, semakin Allah berikan kenikmatan yang lebih. Aamiin. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar