Selasa, 30 April 2019

Sebuah Catatan Kecil dari Cerita yang Panjang #1

Halo! Apa kabar teman-teman?

Cukup lama rasanya saya tidak menulis atau memposting pada blog ini. dan hari ini saya putuskan untuk kembali menulis. sesuatu yang lebih personal, barangkali lebih mirip seperti diary. tapi, entah kenapa saya memilih untuk menulis catatan pribadi ini agar bisa dibaca oleh kalian. siapa tau akan ada sesuatu yang bisa dipetik di dalamnya. hikmah, mungkin?

Oh ya, sekedar informasi, saat ini saya masih bergelut dengan skripsi. mahasiswa semester tua, sangat tua, inilah semester sepuluh. yes, tos untuk kalian para skripsh*t fighter!

Saya pribadi menyadari bahwa ini bukanlah salah dosbing alias dosen pembimping saya, sebab beliau selalu available. setiap hari. tidak banyak urusan ke luar kota sebagaimana dosbing kalian pada umumnya. apakah saya termasuk bocah yang kurang tau untung?
hmm... perhaps

tapi, teman-teman tentu ingat bahwa setiap orang punya lintasan masing-masing bukan? ya, dan saya sedang dalam proses membuat lintasan saya sendiri. saya tidak sedak menapaki lintasan yang sedang dibuat oleh orang lain sebelumnya.

Dan di sinilah saya sekarang. merasa jenuh dengan skripsi, saya tidak boleh menjadi onggokan daging tanpa nilai. saya harus tetap bercerita, dan jangan sampai membuat keturunan saya esok merasa malu. Bill Gates dan Mark Zuckerberg memang didrop-out dari universitasnya. tapi jangan samakan diri kita dengan mereka. Man, mereka itu kuliahnya di Harvard. bisa masuk ke sana saja sudah menjamin kualitas kalian di atas rata-rata. sedangkan saya siapa? seorang mahasiswa di kampus lokal yang entah berada pada peringkat ke berapa ribu di dunia versi QS world University. dan lagi, dalam kasus Gates dan Zuckerberg, keduanya berhenti berkuliah karena fokus mengembangkan bisnis/temuan masing-masing. sementara saya, kamu, siapa kita?

Oke, jujur saya tidak begitu iri dengan orang sekaya Bill Gates maupun Mark Zuckerberg. keduanya keren, tapi bukan role model untuk saya. ya, untuk saya. saya lebih iri terhadap orang-orang yang mengabdikan dirinya untuk lingkungan sosial seperti dr.Gamal Albinsaid. dialah orang yang memperkenalkan konsep bank sampah, bahkan dipadukan dengan asuransi kesehatan mengingat memang latar belakangnya adalah seorang dokter.

Kepedulian dan prestasi dr.Gamal Albinsaid telah diakui dunia. dia berkesempatan untuk duduk sejajar dengan para pemimpin besar dunia seperti Valdimyr Putin, dan mendapat apresiasi dari Pangeran Charles. bagai bumi dan langit jika dibandingkan dengan kita tentunya, yang untuk bisa ke luar negeri saja masih apply-apply opportunity sembari berharap untuk lolos agar bisa mengikuti rangkaian konferensi ataupun summer camp agar bisa menekan akomodasi di luar negeri.

Selain dokter Gamal, masih banyak lagi pemuda-pemuda inspiratif bagi saya. bahkan yang melakukan tanpa pamrih tanpa banyak berkoar di sosial media. sungguh, jumlahnya banyak sekali. dan saya ingin menjadi salah satu bagian dari pemuda-pemudi yang benar-benar mengabdikan diri kepada bangsa ini. dimulai dari lingkungan terkecil, dimulai dari sesuatu yang menurutmu menyenangkan. Saya Lukita Wahyu Siamti, seorang pemudi desa kecil di tanah ngapak akan terus berupaya agar kultur karang taruna tidak hilang dan mohon doanya agar Bank Sampah yang saya bentuk dengan teman-teman karang taruna dapat berkembang, lalu yang terdekat adalah penyelenggaraan taman baca di desa untuk anak-anak hingga orang dewasa.


Proses pemilahan sampah agar bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi. PS: saya yang memotret. Hehe

*) sebuah catatan untuk teman-teman pejuang skripsh*t lainnya: take your time, do something, and ACT! Hari ini saya menyelesaikan 1/10 analisis artikel untuk skripsi. ingat, sebuah perjalanan yang jauh selalu diawali dengan langkah pertama, satu-satu. because the continuous improvement is better than delayed perfection. Semangaaaaaat! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar