Jumat, 25 Maret 2016

Perspektif Penggunaan Internet

PERSPECTIVE ON INTERNET USE:
ACCESS, INVOLVEMENT AND INTERACTION
(Ronald E. Rice and Caroline Haythornthwaite)
Internet, sebuah kata yang kini tidak bisa lepas dari kehidupan sebagian besar manusia di muka bumi ini. Mulai dari mereka yang bekerja di depan layar komputer, civitas akademik, buruh atau bahkan yang masih mencari pekerjaan pun senantiasa menggunakan internet dalam kesehariannya. Bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak dan bahkan lansia. Bukan hanya laki-laki yang notabene adalah penguasa lapangan pekerjaan, tapi juga perempuan baik yang berkarir maupun yang sekedar menjadi ibu rumah tangga. Semua orang ingin jadi yang paling tahu dan enggan ketinggalan berita dan informasi, oleh karenanya, mereka berlomba-lomba memanfaatkan keberadaan internet sebagai sebuah media untuk mengakses informasi kapan saja, di mana saja dengan sangat cepat dan nyaris sangat akurat –tergantung pada sumbernya.
Ronald E. Rice dan Caroline Haythornthwaite menjelaskan bahwa internet bukan hanya membawa dampak baik, tapi tentu ada dampak buruk dari kehadirannya. Dengan kata lain, kita akan melihatnya dari dua perspektif yang berbeda yakni Pessimist Perspective dan Optimis Perspective ditinjau dari segi akses, kendala, dan interaksi.
·         Pessimist Perspective
a.       Akses
Pandangan pesimis menyebutkan bahwa ternyata masih banyak orang yang memiliki kendala untuk mengakses internet khususnya kaum minoritas seperti (1) mereka yang berpendidikan rendah –mereka cenderung sungkan, merasa minder atau bahkan takut untuk menggunakan internet karena mereka menganggap internet tidak mebawa dampak apa-apa, (2) usia yang telah senja –biasanya di usia yang telah senja, kemampuan fisik pun berkurang seperti pengelihatan maupun kendali motorik sehingga para orang tua kesulitan untuk memakai internet sendiri, (3) pendapatan yang rendah –internet merupakan
kebutuhan tersier karena paket data / pulsa yang mahal dan warnet juga mahal, (4) gender, khususnya perempuan –yang sebagian besar sibuk terhadap urusan rumah tangga, dan satu lagi (5) yakni kelompok difable atau mereka yang memiliki keterbatasan fisik maupun mental.
b.      Kendala
Untuk melihat bagaimana kendala yang mempengaruhi penggunaan new media mari kita bandingkan pendapat dua orang ahli: Van Dijk (1999) dan Rojas et.al (2004)
Van Dijk (1999)
Rojas et.al (2004)
·         Orang tua
·         Jaringan yang sulit
·         Fitur yang tidak menarik (sulit dimengerti, khsusnya oleh mereka yang berusia lanjut maupun memiliki keterbatasan fisik)
·         Penggunaan yang tidak signifikan
·         Keterkaitan antara modal ekonomi, budaya, etnis, jenis kelamin dan usia.
·         Seringkali, individu berada dalam sebuah persaingan dan pengaruh yang kontras.

c.       Interaksi
Dilihat dari segi interaksi, kaum pesimistis memandang bahwa kehadiran internet dapat mengancam keberadaan komunitas sosial yang organik dimana komunitas tersebut akan berubah menjadi komunitas virtual yang hanya mengandalkan media (internet) tanpa perlu bertemu secara fisik. Ini sangat bertentangan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial, kehadiran dunia maya hanya menawarkan persahabatan yang maya. Proksemik atau jarak kedekatan bukan lagi sebuah teori yang berlaku pada interaksi di dunia maya ini.
·         Optimist Perspective
1.      Akses
Kaum optimistik menyangkal dakwaan kaum pesimis mengenai akses terhadap internet. Mereka yang berpendidikan rendah dan bahkan hanya kuli angkut barang seperti Jufry asalh Makasar nyatanya mampu mengantongi ribuan dollar dari game yang ia buat dan dipasarkan di internet*). Para orang tua senang mempelajari internet dan menggukannya untuk berkomunikasi dengan anak atau famili lainnya lewat video call atau sejenisnya, meskipun mungkin mereka tidak secara langsung mengoperasikan perangkat teknologi komunikasi itu sendiri. Pendapatan yang rendah bukanlah halangan, akses internet seperti wifi gratis mulai banyak kita jumpai seperti di sekolah, rumah sakit, atau bahkan pabrik. Untuk gender, kesetaraan telah menghapus batasan indikator ini. Sedangkan untuk kaum difable, kini beberapa aplikasi telah memudahkan mereka untuk bisa menikmati kecanggihan internet seperti aplikasi IGOS Linux Voice Command, dapat digunakan dengan cukup memerintahkan komputer dengan suara pengguna dan komputer akan beroperasi dengan sendirinya, seperti mematikan, menyalakan, dan menjalankan petintah-perintah yang dioperasikan dilayar komputernya melalui headset microphone yang dikenakannya. Selain itu, perintah yang dipakai sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat karena menggunakan bahasa Indonesia.**)
2.      Kendala
Kendala-kendala yang diungkapkan oleh Van Dijk maupun Rojas pelan tapi pasti telah memudar. Seperti halnya pembahasan pada poin di atas (akses).
3.      Interaksi
Siapa bilang komunitas virtual akan menggeser keberadaan komunitas organik dengan semena-mena? Betapapun canggihnya teknologi komunikasi yang membuat kita merasa seakan-akan seperti berada bersama lawan bicara, tetap saja pertemuan secara nyata menjadi sebuah kebutuhan karena adanya dorongan alam bawah sadar yang membuat manusia ingin bertemu dan bertatap secara langsung, merasakan atmosfer yang nyata dan lebih banyak menafsirkan pesan secara nonverbal.

KESIMPULAN
Internet merupakan salah satu produk teknologi komunikasi yang sangat dekat dengan kehidupan kita saat ini khususnya dari segi sosial. Penggunaan internet semakin meningkat dari waktu ke waktu dan bisa diakses oleh segala elemen masyarakat. Keberadaannya tidak bisa dilihat dan dinilai hanya dari perspektif pesimisnya saja yang lebih banyak menguraikan dampak negatifnya melainkan internet juga harus dilihat dari perspektif optimis dengan melihat sisi baik dan kemanfaatan yang dibawa oleh internet. Oleh karena itu, kita sebagai manusia (makhluk sosial) yang berakal dan bermoral harus bisa menggunakannya secara bijak dan tepat guna. Tidak boleh berlebihan, tapi bukan berarti kita harus menghindarinya sama sekali.
                                                                                      

Sumber:
1.      Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media: Social Shoping and Social Consquences of ITCs, Sage Publication Ltd. London.
Chapter 4, “Perspective on Internet Use: Access, Involvement and Interaction”. By Ronald E. Rice and Caroline Haythornthwaite

3.      **) http://techno.okezone.com/read/2008/07/18/54/128921/aplikasi-komputer-berbasis-open-source-permudah-penyandang-cacat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar